Menanam padi
dengan sistem tanam benih langsung atau tabela agak berbeda dengan tabela pada
jagung. pada budidaya jagung tabela tidak diperlukan pengolahan tanah
sebaliknya pada budidaya padi tabela justru membutuhkan pengolahan tanah yang
sempurna selayaknya olah tanah yang dilakukan pada lahan pembibitan padi. jika
anda punya lahan 1 Ha maka 1 Ha pula lahannya akan di tabur benih padi dengan
jarak anam tertentu. Biasanya lahan akan ditumbuhi gulma lebih banyak sebelum
padi tumbuh besar, hal ini perlu diantisipasi dengan membasmi gulma secara
tuntas dan berulang sampai gulma mati sampai ke akarnya.setelah gulma habis
baru dilakukan penaburan benih sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.
Pemeliharaan intensif perlu dilakukan selama 30 hari dari gangguan hama
penyakit terutama hama keong mas yang menyerang bibit pada masa awal
pertumbuhan. Hama keong mas tidak perlu diberantas namun dikendalikan dengan
membuat parit genangan air di sekeliling pematang dan beberapa tempat antara
bedengan persemaian padi sebagaimana pada sistem budidaya padi dengan jarak
tanam jajar legowo. Air diusahakan tidak menggenang seluruh areal bibit karena
keong akan berdiam diri di selokan atau parit yang tergenang air. setelah umur
bibit sudah mencapai diatas 30 hss maka ketinggian air dari permukaan tanah
dapat dinaikkan beberapa centimeter agar keong mas memakan gulma yang tumbuh
dan biasanya padi sudah tidak akan disantap. Perawatan lain sama seperti biasa
pada sistem budidaya padi pada umumnya.
Keunggulan sistem budidaya padi tabela ini dapat mengurangi biaya
penanaman dan penyiangan. Panen diperkirakan lebih cepat karena pertumbuhan
tanaman lebih cepat, tidak terhambat akibat proses penyapihan dan penanaman
sehingga dapat hasil panen yang seragam, karena batang yang mengeluarkan
malai seumuran dan serentak. Pada budidaya padi tabela ini tidak mengharapkan
muncul tunas baru untuk meningkatkan produksi karena ketika menyemai sudah
diperkirakan banyaknya benih yang ditebar dengan jarak tertentu, jikapun
mengeluarkan tunas tidak akan selamat dari santapan keong mas yang dari awal
memang dikendalikan untuk menjadi mitra membasmi gulma.
kekurangannya adalah lahan perlu disiapkan secara total dan tidak bisa
bertahap dan sulit mengatur suplai air untuk mengendalikan hama keong jika
lahannya tidak memiliki sistem irigasi yang baik. keong mas yang rencananya
dijadikan mitra malah balik menyerang padi sehingga senjata makan tuan malah
yang terjadi.
Bersambung........
No comments:
Post a Comment