Friday, February 5, 2016

MENANAM PADI SISTEM TABELA

Menanam padi dengan sistem tanam benih langsung atau tabela agak berbeda dengan tabela pada jagung. pada budidaya jagung tabela tidak diperlukan pengolahan tanah sebaliknya pada budidaya padi tabela justru membutuhkan pengolahan tanah yang sempurna selayaknya olah tanah yang dilakukan pada lahan pembibitan padi. jika anda punya lahan 1 Ha maka 1 Ha pula lahannya akan di tabur benih padi dengan jarak anam tertentu. Biasanya lahan akan ditumbuhi gulma lebih banyak sebelum padi tumbuh besar, hal ini perlu diantisipasi dengan membasmi gulma secara tuntas dan berulang sampai gulma mati sampai ke akarnya.setelah gulma habis baru dilakukan penaburan benih sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.

Pemeliharaan intensif perlu dilakukan selama 30 hari dari gangguan hama penyakit terutama hama keong mas yang menyerang bibit pada masa awal pertumbuhan. Hama keong mas tidak perlu diberantas namun dikendalikan dengan membuat parit genangan air di sekeliling pematang dan beberapa tempat antara bedengan persemaian padi sebagaimana pada sistem budidaya padi dengan jarak tanam jajar legowo. Air diusahakan tidak menggenang seluruh areal bibit karena keong akan berdiam diri di selokan atau parit yang tergenang air. setelah umur bibit sudah mencapai diatas 30 hss maka ketinggian air dari permukaan tanah dapat dinaikkan beberapa centimeter agar keong mas memakan gulma yang tumbuh dan biasanya padi sudah tidak akan disantap. Perawatan lain sama seperti biasa pada sistem budidaya padi pada umumnya.

Keunggulan sistem budidaya padi tabela ini dapat mengurangi biaya penanaman dan penyiangan. Panen diperkirakan lebih cepat karena pertumbuhan tanaman lebih cepat, tidak terhambat akibat proses penyapihan dan penanaman sehingga dapat hasil panen yang seragam,  karena batang yang mengeluarkan malai seumuran dan serentak. Pada budidaya padi tabela ini tidak mengharapkan muncul tunas baru untuk meningkatkan produksi karena ketika menyemai sudah diperkirakan banyaknya benih yang ditebar dengan jarak tertentu, jikapun mengeluarkan tunas tidak akan selamat dari santapan keong mas yang dari awal memang dikendalikan untuk menjadi mitra membasmi gulma.
kekurangannya adalah lahan perlu disiapkan secara total dan tidak bisa bertahap dan sulit mengatur suplai air untuk mengendalikan hama keong jika lahannya tidak memiliki sistem irigasi yang baik. keong mas yang rencananya dijadikan mitra malah balik menyerang padi sehingga senjata makan tuan malah yang terjadi.

Bersambung........




No comments:

Post a Comment