RPP K13 REVISI 2017 MAPEL ATPH

          Kurikulum pendidikan di Indonesia senantiasa berubah ubah mengikuti perkembangan di dunia pendidikan khususnya menyesuaikan diri dengan perkembangan kurikulum dunia. Perubahan kurikulum tersebut juga sangat ditentukan oleh pejabat yang berkuasa saat itu. Satuan pendidikan sebagai pelaksana kurikulum tidak dapat berbuat apa kecuali melaksanakan seperti apa yang ditugaskan oleh pemangku jabatan dibidang pendidikan.           
          Perubahan kurikulum ditingkat pusat seringkali tidak seirama dengan perubahan yang terjadi di daerah daerah apalagi daerah terpencil dengan berbagai keterbatasan sehingga ketika sebuah kurikulum belum diterapkan sudah muncul kurikulum baru atau revisi yang membuat warga sekolah menjadi kebingungan terutama guru-guru pengampu mata pelajaran sebagai ujung tombak, prajurit terdepan pelaksana kurikulum. Sosialisasi sebuah kurikulum membutuhkan waktu 4 sampai dengan 5 tahun untuk menembus ke pelosok desa dan sekaligus setiap 4 atau 5 tahun pula kurikulum juga mengalami penyesuaian. 
          Guru sebagai pelaksana dilapangan penerapan kurikulum sering menemui kesulitan dalam memahami perkembangan itu yaitu ketika mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan karena adanya kesenjangan pemikiran antara pelatih yang berlatar belakang pengetahuan  teoritis dengan guru yang datang dari  desa yang memiliki pengalaman beragam sesuai dengan karakteristik daerah, karakteristik budaya, karakeristik siswa. kesenjangan itu semakin membesar ketika guru tidak mau membuka dirinya terhadap informasi baru atau bahkan semakin parah ketika tutor, pelatih yang sangat yakin akan pengetahuan yang dimilikinya tidak mau memahami atau tidak mau mempelajari kondisi sekolah sekolah di daerah. 
          Seorang guru bukanlah manusia yang tak berguna, dengan segala kekurangannya, dia seringkali merupakan tokoh di desanya, masih dipercaya, sering dimintakan pendapatnya dalam masyarakat dan sampai saat ini masih sangat dihormati di kalangannya, dipastikan bisa diandalkan untuk melaksanakan berbagai perubahan perubahan di dalam kurikulum seiring dengan perjalanan waktu walau untuk setiap daerah daya serapnya berbeda beda.
          Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) adalah elemen penting dalam pelaksaan kurikulum baru yaitu "Kurikulum Tahun 2013 revisi Tahun 2017" (dari namanya saja sudah membingungkan). Kesalahan dalam membuat RPP mungkin bisa berakibat salah dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Namun perlu diperhatikan tidak semua RPP yang dirancang dengan indah dapat di aplikasikan dengan sempurna di dalam pengelolaan kelas kecuali peserta didiknya adalah robot yang sudah di program. Memahami karakteristik peserta didik sangat menentukan keberhasilan pembelajaran sehingga ilmu yang hendak di transfer ke peserta didik dapat terserap dengan baik.
          Selain memahami karakteristik peserta didik, desain pembelajaran juga sangat penting untuk memilih pendekatan, model, metode, strategi, serta teknik yang tepat sesuai materi pelajaran, sarana yang ada dan kondisi peserta didik serta kondisi dan keterbatasan guru sendiri. 
          Berdasarkan buku yang ditulis oleh Bapak Istarani, pada tahun 2011, ada 58 Model Pembelajaran dan masih banyak lagi model model pembelajaran yang ditulis oleh ahli-ahli pendidikan baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Guru dapat mengambil berbagai metode yang ada yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya sehingga materi pembelajaran yang telah ditetapkan dalam KI-KD bisa tersampaikan dan diserap dengan baik oleh peserta didik.
          Pembatasan hanya kepada beberapa metode saja justru akan membuat guru semakin bingung apalagi untuk jenjang pendidikan SMK dengan karakteristik pelajaran yang berbeda dengan pelajaran di SMA. Mata Pelajaran di SMK sangat khusus sehingga dibutuhkan metode khusus untuk melaksanakan pembelajaran, contohnya pelajaran Biologi di SMA tidak bisa disamakan persis dengan pelajaran Menanam di SMK dengan menerapkan satu motode belajar yang sama. akan ada banyak perbedaan, dari sisi peserta didik, sarana, lingkungan sekolah, budaya dan sasaran pembelajaran dari mata pelajaran itu sendiri serta durasi waktu yang tersedia, dll. 
          Mata pelajaran alat mesin pertanian, tidak bisa dipaksakan menggunakan pendekatan saintifik dengan model inquiri/discovery yang mengharuskan siswa menemukan sendiri inti pembelajaran yang ingin dicapai. alsintan mata pelajaran dengan tingkat resiko kecelakaan yang sangat tinggi membutuhkan metode pembelajaran langsung dengan proses pembimbingan guru yang penuh.begitu juga unuk mata pelajaran yang menginginkan penguasaan kompetensi tertentu sesuai harapan dunia kerja. kalau cuma untuk mengembangkan wawasan atau satra atau sejarah permesinan tentu menggunakan metode belajar discovery/inquiry tidak apa apa. 
          Tujuan utama SMK adalah mencetak tenaga terampil yang memiliki keahlian psikomotorik sesuai dunia usaha dan dunia indusri dan bukan tenaga yang hanya terampil berfikir saja secara kognitif. Untuk mencapai itu dalam pelatihan guru kurikulum K13 perlu disiapkan pelatih atau tutor yang memahami seluk beluk SMK sehingga adanya kesepahaman antara pelatih dan peserta latihan. bukan malah sebaliknya terjadi perang pemikiran antara pelatih dan peserta latih yang berangkat dari latar belakang yang berbeda. Saling menghina, membentak dan membully satu sama lain merasa diri paling cerdas. padahal kecerdasan itu sendiri tidak tunggal bahkan ada 9 kecerdasan.
          Sampai dengan tulisan ini ditulis, saya tidak tahu apakah fenomena pelatihan guru PLPG 2017 dengan berbagai kesenjangan pemikiran dan tekanan yang menguras tenaga / fisik dan mental guru masih akan terus berlangsung. saya hanya bisa menyarankan kepada teman teman guru bahwa ikuti saja lah keinginan para tutor atau pelatih karena memang demikian tugas yang mereka emban dari atasannya dan yakinlah kitalah yang lebih tahu bagaimana kurikulum itu kita jalankan di daerah masing masing melalui proses belajar yang terus-menerus. Sebaik apapun kurikulum tidak akan berhasil tanpa seorang guru yang berjuang di garis terdepan dengan kelebihan dan kekurangannya menghadapi segala tantangan. 
          Bukankah profesor, doktor, yang berdiri tegak hari ini adalah hasil pendidikan dengan kurikulum kita jaman dulu dan sebaliknya belum tentu kurikulum yang baru sekarang mampu menghasilkan profesor dimasa yang akan datang. Sekali lagi, sudah terbukti, kulikulum lampau menghasilkan lulusan yang memiliki karakter dan sopan santun yang baik ketimbang sekarang dengan segala perubahan kurikulum secara bertahap justru menghasilkan lulusan yang semakin jauh dari peradaban.
          Buat teman-teman guru se-Indonesia, tetap semangat, jangan menyerah apalagi harus gugur dihadapan para pelatih yang sebenarnya mereka belum tentu mampu melaksanakan proses pembelajaran di daerah-daerah terpencil sebagaimana kamu telah mengabdi selama puluhan tahun. Anda tidak perlu harus meninggal (mati) di tempat, drop, sampai sakit berbulan-bulan, jagalah kesehatan, jangan terlalu memaksakan diri, istirahat yang cukup, anak didikmu senantiasa masih haus menunggu pelajaran darimu.              Uang sertifikasi bukanlah tujuan kita karena hanya Allah SWT jua lah sebaik-baik pemberi rezeki. Tujuan kita adalah mencetak generasi penerus bangsa Indonesia yang berakhlakkul karimah atau dengan bahasa sekuler sekarang dikenal istilah berkaraker. PLPG ini hanyalah tugas tambahan yang harus kita lalui yang dibebankan negara dengan sebagian adalah biaya sendiri.     
          Berikut saya berikan beberapa contoh RPP yang sesuai keinginan para Pelatih, silahkan diambil dan disempurnakan.

Penerapan K3 pada pengendalian hama tanaman hortikultura
Melaksankan Pelesarian Lingkungan Hidup
Pengolahan Limbah An Organik
Menerapkan pengelolaan limbah organik dan anorganik di lingkungan sekolah
Menganalisis agribisnis tanaman
Menganalisis perkembangan Agribisnis tanaman
Menganalisis Karakeristik tanaman sayuran
Menganalisis Karakeristik tanaman buah
Menerapkan persyarata tumbuh tanaman
Melaksanakan perlakuan khusus benih 
Melakukan Perlakuan Khusus Pada Benih (Semangka)
Melaksanakan Perlakuan khusus Tanaman semangka
Melaksanakan Persemaian pada tanaman sayuran
Promosi tanaman hias
Teknik Aklimatisasi Bibit Anggrek
Pembiakan Tanaman secara vegetatif alami
Pembiakan tanaman secara vegetatif buatan (sambung Pucuk)
Mengamati Kerusakan Oleh Hama Pada Tanaman (Jambu Air)
Penanganan pasca panen buah tomat 
Penanganan pasca panen (Sortasi dan Grading tomat) Sortasi, Grading dan Pengemasan Produk Pasca Panen Sayuran
Melakukan Pengemasan Buah Anggur

dan yg lain nyusul, sabar ya

TIM Penyusun RPP ATPH K13 Revisi 2017 se-indonesia adalah :


1.   I Made Siswanata Naprayana, SMKN 1 Petang, Denpasar, Bali
2.   Fathurrahman, SMKN 1 Pangkalan Lada Kota Waringin Barat Kalimanta Tengah
3.   Mukminatul Hasanah Endah Sulistyowati, SMKN 1 Tulung Agung, Jawa Timur
4.   Hj. Yanita Asfi Qarilina, SMKN 1 Telagasari, Kota Baru, Kalimantan Selatan
5.   Evi Sri Supriyatin H, SMKN SPP Tasikmalaya, Jawa Barat
6.   Meydina Arri S, SMKN 1 Mentaya Hiur Selatan, Koa Waringin Timur, Kalimantan Tengah
7.   Nurul Ismayanti, SMKN 2 Batu, Malang, Jawa Timur
8.   Desy Anggraeni, SMKN 2 Batu, Malang Jawa Timur
9.   Maria Rahayu, SMKN 2 Batu, Malang, Jawa Timur
10. Aslinda, SMKN Luyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat
11. Nurniwati Nurdin, SMKN Luyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat
12. Anita Nurhaidah, SMK Darul Jannnah, Bondowoso, Jawa Timur
13. Rasmiati, SMKN 2 Enrekang, Sulawesi Selatan
14. Dian Isnaniah Nasution, SMKN 1 Batangtoro, Tapanuli Selatan Sumatra Utara
15. Ika Apriayanti, SMKN Pertanian Terpadu, Pekan Baru, Riau
16. Devy Listyowati, SMKN 3 Salatiga, Jawa Tengah
17. Agustina Andriyani Saragih, SMKN 4 Tebing Tinggi, Sumatra Utara
18. Endang Niken Larasati, SMKN 1 Lubuk Dalam, Siak, Riau
19. Betta Yuliana, SMKN 2 Subang, Jawa Barat
20. Mela Nurfitria, SMKN 2 Subang, Jawa Barat
21. Ni Wayan Putri Setyawathi, SMKN 1 Petang, Denpasar, Bali
22. Kristianningrum Utami, SMKN 1 Tlogosari, Bondowoso, Jawa Timur
23. Lenny M. Manik, SMKN 1 Lintongnihuta, Medan, Sumatra Utara
24. Irma Herawati Sitorus, SMKN 1 Siborongborong, Medan, Sumatra Utara
25. Miftahul Amin, SMK Mamba'ul Ihsan, Gresik, Jawa Timur
26. Antonius Umbu Sebu Kuala, SMKN 1 Waibakul, Nusa Tenggara Timur
27. Puji Astuti, SMKN 1 Plosoklaten, Kediri, Jawa Timur
28. Siapa ya satu orang lagi, maaf saya lupa.



No comments:

Post a Comment