Sunday, November 13, 2011

STOP! BAKAR JERAMI


STOP! BAKAR JERAMI



Setiap usai panen masyarakat tani seringkali bahkan bisa dikatakan sudah menjadi kebiasaan membakar jerami hasil perontokan padi dan batang yang msih tersisa di lahan sawah mereka. Perbuatan ini sebenarnya bisa dikategorikan sebagai perbuatan mubazir alias membuang nilai manfaat yang masih mungkin di ambil dari jerami.

Seperti kata pepatah habis manis sepah dibuang, padahal sepah itu sendiri masih bisa di olah untuk dapat mendatangkan manfaat dan keuntungan. Jerami bisa dimanfaatkan untuk budidaya jamur merang, setelah panen jamur merang, medianya yang berasal dari jerami dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, yang sangat bagus digunakan untuk menambah unsur hara kedalam tanah sehingga kebutuhan hara oleh tanaman budidaya dapat ditingkatkan. Dengan demikian penggunaan pupuk buatan pabrik dapat dihemat dan itu berarti terjadinya penghematan biaya produksi tanaman budidaya secara signifikan. Jika alasan tidak punya biaya untuk modal usahatani jamur merang, atau tidak punya pengetahuan tentang cara budidaya jamur merang dan untuk mengikuti pelatihan membutuhkan biaya juga, maka jerami yang sudah ada itu jangan dibiarkan mubazir, langsung dapat diolah menjadi pupuk kompos atau pupuk bokashi dengan modal sebotol Efektive Microorganisme (EM4) seharga Rp. 26.000,00

Mengenai cara membuat pupuk kompos atau pupuk bokashi, anda dapat mencari di internet, tahu internet khan? Dhesoooo, hehehe atau baca di blog ini lain kali saya tulis, oke
Selain dapat membantu petani menghemat biaya pemupukan yang semakin lama semakin melambung harganya, pupuk kompos juga dapat memperbaiki fisik dan kimia tanah. Kelebihan lain dari pupuk kompos dibanding pupuk buatan, residu kimianya tidak ada atau sangat kecil sehingga produk tanaman budidaya lebih aman bagi kesehatan konsumen. Tidak heran jika harga produk dari tanaman dengan menggunakan pupuk kompos atau lebih terkenal dengan istilah organik, lebih mahal dibanding dengan tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan pupuk buatan pabrik. Selain aman terhadap kesehatan juga daya tahan tanaman terhadap pembusukan lebih lama, rasanya lebih enak.

Satu hektar sawah dapat menghasilkan kompos jerami 11 ton, dua kali berat padi gabah kering. Harga padi sekarang Rp.3000/ Kg. Sementara harga pupuk kompos Rp. 500 / Kg, ini berarti nilai ekonomis pupuk kompos sepertiga dari nilai ekonomis padi.  Jika jerami dibakar dan tidak diolah menjadi kompos maka petani telah membuang keuntungan senilai Rp.5.500.000,00 / hektar / musim tanam.

Luas lahan sawah di Indonesia 7,7 juta Ha dan kebutuhan  pupuk setiap tahunnya adalah 3.272.500 ton. Kandungan hara pada pupuk kompos sepersepuluh kandungan hara dari pupuk buatan pabrik.  Bayangkan jika semua petani mengolah jerami menjadi pupuk kompos maka akan menghemat pemakaian pupuk sepuluh persen atau senilai Rp 327.250.000.000,00 / tahun (2 kali tanam).


No comments:

Post a Comment