STOP! BAKAR JERAMI
Setiap usai
panen masyarakat tani seringkali bahkan bisa dikatakan sudah menjadi kebiasaan
membakar jerami hasil perontokan padi dan batang yang msih tersisa di lahan
sawah mereka. Perbuatan ini sebenarnya bisa dikategorikan sebagai perbuatan
mubazir alias membuang nilai manfaat yang masih mungkin di ambil dari jerami.
Seperti kata
pepatah habis manis sepah dibuang, padahal sepah itu sendiri masih bisa di olah
untuk dapat mendatangkan manfaat dan keuntungan. Jerami bisa dimanfaatkan untuk
budidaya jamur merang, setelah panen jamur merang, medianya yang berasal dari
jerami dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, yang sangat bagus digunakan
untuk menambah unsur hara kedalam tanah sehingga kebutuhan hara oleh tanaman
budidaya dapat ditingkatkan. Dengan demikian penggunaan pupuk buatan pabrik
dapat dihemat dan itu berarti terjadinya penghematan biaya produksi tanaman
budidaya secara signifikan. Jika alasan tidak punya biaya untuk modal usahatani
jamur merang, atau tidak punya pengetahuan tentang cara budidaya jamur merang
dan untuk mengikuti pelatihan membutuhkan biaya juga, maka jerami yang sudah
ada itu jangan dibiarkan mubazir, langsung dapat diolah menjadi pupuk kompos
atau pupuk bokashi dengan modal sebotol Efektive Microorganisme (EM4) seharga
Rp. 26.000,00
Mengenai cara
membuat pupuk kompos atau pupuk bokashi, anda dapat mencari di internet, tahu
internet khan? Dhesoooo, hehehe atau baca di blog ini lain kali saya tulis, oke
Selain dapat
membantu petani menghemat biaya pemupukan yang semakin lama semakin melambung
harganya, pupuk kompos juga dapat memperbaiki fisik dan kimia tanah. Kelebihan
lain dari pupuk kompos dibanding pupuk buatan, residu kimianya tidak ada atau
sangat kecil sehingga produk tanaman budidaya lebih aman bagi kesehatan
konsumen. Tidak heran jika harga produk dari tanaman dengan menggunakan pupuk
kompos atau lebih terkenal dengan istilah organik, lebih mahal dibanding dengan
tanaman yang dibudidayakan dengan menggunakan pupuk buatan pabrik. Selain aman
terhadap kesehatan juga daya tahan tanaman terhadap pembusukan lebih lama,
rasanya lebih enak.
Satu hektar
sawah dapat menghasilkan kompos jerami 11 ton, dua
kali berat padi gabah kering. Harga padi sekarang Rp.3000/ Kg. Sementara harga
pupuk kompos Rp. 500 / Kg, ini berarti nilai ekonomis pupuk kompos sepertiga
dari nilai ekonomis padi. Jika jerami
dibakar dan tidak diolah menjadi kompos maka petani telah membuang keuntungan
senilai Rp.5.500.000,00 / hektar / musim tanam.
Luas lahan
sawah di Indonesia
7,7 juta Ha dan kebutuhan pupuk setiap
tahunnya adalah 3.272.500 ton. Kandungan hara pada pupuk kompos sepersepuluh
kandungan hara dari pupuk buatan pabrik. Bayangkan jika semua petani mengolah jerami
menjadi pupuk kompos maka akan menghemat pemakaian pupuk sepuluh persen atau
senilai Rp 327.250.000.000,00 / tahun (2 kali tanam).
No comments:
Post a Comment