Petani Padi
adalah seorang Pengusaha Sukses
Ternyata
menjadi seorang petani padi di Indonesia
khususnya di Aceh tidak bedanya dengan seorang pengusaha dalam bidang lain.
Betapa tidak, petani mampu menampung tenaga kerja yg begitu banyak dan dalam
masa yg cukup panjang dan kontinyu serta ke berbagai lapisan masyarakat dengan
berbagai level status social.
Diawal usahatani padi seperti
pengolahan tanah, petani telah menyediakan lapangan pekerjaan kepada pemilik
traktor untuk mengolah tanahnya. Disitu saja telah terserap tenaga kerja satu
orang supir dan satu orang kernet dimana disitu petani telah menjamin hidup
tiga buah keluarga dengan sejumlah anggota keluarga yang makan tiga kali
sehari. Betapa mulianya menjadi seorang petani bukan?
Kemudian
menjelang penanaman petani kembali menyediakan lapangan pekerjaan lagi kepada
pemilik traktor beserta sopir dan kernetnya untuk kedua kali. Kemudian
penanaman juga menggunakan jasa para pekerja ibu ibu dengan upah kira kira
Rp.50 000 / orang / hari. Biasaya satu hektar menyerap tenaga kerja 20 Hari
Orang Kerja (HOK) artinya ada 20 orang tertampung kerja pada saat penanaman.
Bisa anda bayangkan, saat penyiangan, pemotongan padi, pengumpulan, perontokan
dan pengangkutan hingga padi sampai kerumah petani sudah begitu banyak tenaga
kerja yang dipekerjakan oleh seorang petani di lahan usahataninya.
Secara
kasar saja, besar biaya yang dikeluarkan
oleh petani dengan keuntungan yang diperolehnya hampir sama besar. Jika petani mengeluarkan
biaya sebesar Rp. 8.000.000 maka keuntungan yang di dapat adalah Rp. 8.000.000,-.
Jika dibagi dengan lama waktu usaha tani yaitu 4 bulan maka petani rata rata
mendapat 2 juta per bulan. Ini bermakna sebanyak 8 juta petani berikan untuk
masyarakat yang bekerja di lahannya sebanyak yang dia dapat nikmati, jika gagal
panen dia malah tidak mendapat apa apa sementara petani telah memberikan begitu
besar kepada orang lain disaat dia tidak mendapat apa apa.
Ini membuktikan dedikasi seorang
petani sebagai pengusaha melebihi dedikasi seorang pengusaha dibidang lain,
yang jarang mengalami kerugian bahkan mendapat keuntungan yang besar sepanjang
tahun bila disbanding dengan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk para
pekerjanya. Sebenarnya seorang petani pantas mendapat gelar pahlawan dibidang
ketenagakerjaan
No comments:
Post a Comment