Teknik Budidaya Rambutan
a. Nama Lain Rambutan
- English: rambutan
- Thai: ngoh, phruan
- Malaysian Aborigine: nert, gente
- Indonesia dan Malaysia:
rambutan
- Cambodia: saaw maaw
- Vietnam: chom chom, vai tieu
- Chinese (Cantonese):hooun mo daon;
(putonghua): shau tsz
-
Nama Ilmiah
Species: Nephelium lappaceum
L. var. lappaceum
Famili: Sapindaceae (Soapberry)
b. Mengenal Rambutan
Rambutan (Nephelii lappacei)
banyak ditanam sebagai pohon buah, terkadang ditemukan sebagai tumbuhan
liar,terutama di luar Jawa. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan
curah hujan tahunan paling sedikit 2000 mm.
rambutan merupakan tanaman dataran
rendah hingga ketinggian 300-600 mdpl.
Biasanya tumbuhan ini tingginya
antara 15-25 m, bercabangcabang, dan daunnya berwarna hijau. Buah bentuknya
bulat lonjong, panjang 3-5 cm dengan duri temple (rambut) lemas sampai kaku.
Kulit buah berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak.
Dinding buah tebal. Biji berbentuk elips, terbungkus
daging buah berwarna putih
transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air.
Rasanya bervariasi dari masam sampai
manis. Kulit biji tipis berkayu. Umumnya rambutan berbunga pada akhir musim
kemarau dan membentuk buah pada musim
hujan, sekitar November sampai
Februari. Rambutan juga mempunyai banyak jenis di antaranya Ropiah, Si Macan,
Si Nyonya, Lebak Bulus dan Binjei. Perbanyakan melalui biji, tempelan tunas,
dan mencangkok.
c. Jenis-jenis Rambutan
Dari survey yang telah dilakukan
terdapat 22 jenis rambutan baik yang berasal dari galur murni maupun hasil
okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yang berbeda. Ciri-ciri
yang membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging
buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut).
Dari sejumlah jenis rambutan diatas
hanya beberapa varietas rambutan yang digemari orang dan dibudidayakan dengan
memilih nilai ekonomis relative tinggi diantaranya:
- Rambutan Rapiah buah tidak
terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit
berwarna hijau-kuningmerah tidak
merata dengan beramut agak jarang, daging buah manis dan agak kering, kenyal,
ngelotok dan daging buahnya tebal,
dengan daya tahan dapat mencapai 6
hari setelah dipetik.
- Rambutan Aceh Lebak
bulus pohonnya tinggidan lebat
buahnya dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per pohon, kulit buah berwarna
merah kuning, halus, rasanya segar manisasam
banyak air dan ngelotok daya simpan
4 hari setelah dipetik, buah ini tahan dalam
pengangkutan.
- Rambutan Cimacan,
kurang lebat buahnya dengan
rata-rata hasil 90-170 ikat perpohon, kulit berwarna merah
kekuningan sampaimerah tua, rambut
kasardan agak jarang, rasamanis, sedikit berair
tetapi kurang tahandalam
pengangkutan.
- Rambutan Binjai yangmerupakan
salah saturambutan yang terbaik diIndonesia dengan buah
cukup besar, dengan kulitberwarna
merah darahsampai merah tua rambutbuah agak kasar dan
jarang, rasanya manisdengan asam
sedikit,hasil buah tidak selebataceh lebak bulus tetapi
daging buahnya ngelotok.
- Rambutan Sinyonya,jenis
rambutan ini lebatbuahnya dan banyakdisukai terutama orang
Tionghoa, dengan batangyang kuat
cocok untukdiokulasi, warnakulit buahmerah tua sampai merah
anggur, dengan rambuthalus dan
rapat, rasabuah manis asam,banyak berair, lembek
dan tidak ngelotok.
d. Kandungan dan Manfaat
Buah ini mengandungkarbohidrat,
protein, lemak,fosfor, besi, kalsium dan vitamin C.
Kulit buah mengandung tanindan
saponin. Biji mengandunglemak dan polifenol.Daun mengandung tannin
dansaponin.Kulit batang mengandungtannin, saponin, flavonida, pecticsubstance,
dan zat besi.Bagian tumbuhan ini juga dapatdigunakan sebagai obat. Yangdapat
digunakan sebagai obat
adalah kulit buah digunakanuntuk
mengatasi disentri dandemam, kulit kayu digunakanuntuk mengatasi sariawan,
daundigunakan untuk mengatasidiare dan menghitamkan rambut,
akar digunakan untuk mengatasidemam,
dan biji digunakan untukmengatasi kencing manis
(diabetes mellitus).
Rambutan ini ditanam untukdiambil
buahnya yang dapatdikonsumsi dalam bentuk segar
atau dibuat sirop.
Daging buahnya mengandungsaponin
yang dapat digunakansebagai obat demam, tunas
muda digunakan untukmenghasilkan
suatu warna hijaupada sutera
e. Asal usul rambutan
Tanaman ini diduga berasal
daridaerah tropis mungkin Malaysiaatau Indonesia, yang kemudian
menyebar sampai ke China(Yunnan dan Hainan).Asal
kata rambutanIstilah rambutan diperoleh dari
bahasa Melayu kata "
rambut",yang artinya mengurai. Buahnyaberanekabentuk ada yang bulat,
oval dengan warna yangmenarik
seperti, merah, oranye,merah muda, atau kuning.
f. Status Produksi
Pada tahun 1987/88 luar
arealpertanaman rambutan mencapai71,150 hektar di Thailand
(dengan produksi 448,500 ton);43,000
hektar lebih di Indonesia(dengan produksi 199,200 ton);
20,000 hektar
di Malaysia (dengan produksi 57,000 ton) dan500 hektar di
Filipina.Umumnya rambutan masapanennya pada bulan Februarisampai
September,denganpanen rayanya (periode puncak)antara bulan Mei dan Agustus.
Thailand telah
mengeksporrambutan segar dan rambutankalengan ke Asia dan Negara-
Negara Eropah. Pada tahun1983 nilai
ekspor buah ini sekitarUS$179,000 dibandingkan
dengan US$2,430,000 untukrambutan
kalengan.
g. Komposisi buah rambutan
Kandungan 100 g dagingrambutan
terdiri atas 82.1% air,0.9% protein, 0.3% lemak,0.3%serat kasar, 2.8 g
glukosa,3.0 g fructose, 9.9 g sucrose,2.8 g serat, 0.05% asam malat,0.31%
vitamin C, 0.5 mg niacin,15 mg zat kapur, 0.1 per 2.5 mgbesi, 70 mg vitamin C,
0.01 mgthiamine, 0.07 mg riboflavin, 140mg kalium, 2 mg natrium dan 10mg
magnesium.
h. Syarat Tumbuh
Ekologi
Rambutan adalah suatu
pohonbuah-buahan tropis yangtumbuh baik pada kisaran suhu
antara
22C ke 35C, dengancurah hujan 2000 sampai 3000mm.Tanaman ini tidak teradaptasi
dengan
suhu rendah, pada suhu4C tanaman ini menggugurkandaun . Jenis tanah yang
disukai
adalah tanah liat dengan pH 5sampai
6.5.
Iklim
Dalam budidaya rambutan
anginberperan dalam penyerbukanbunga.Intensitas curah hujan yang
dikehendaki oleh pohonrambutan
berkisar antara 1.500-sepanjang tahunSinar matahari harus dapat
mengenai seluruh arealpenanaman
sejak diaterbitsampai tenggelam,intensitas pancaran sinar
matahari erat kaitannya dengansuhu
lingkungan. Tanamanrambutan akan dapat tumbuh
berkembang serta berbuahdengan
optimal pada suhusekitar 250C yang diukur padasiang hari.
Kekurangan sinar mataharidapat
menyebabkan penurunanhasil atau kurang sempurna
(kempes).Kelembaban udara
yangdikehendaki cenderung rendahkarena kebanyakan tumbuh di
dataran rendah dan sedang.Apabila
udara mempunyaikelembaban yang rendah, berarti
udara kering karena miskin uapair.
Kondisi demikian cocokuntuk pertumbuhan tanamanrambutan.
Media Tanam
Rambutan dapat tumbuh baikpada lahan
yang subur dangembur serta sedikitmengandung pasir, juga dapattumbuh baik pada
tanah yangbanyak mengandung bahanorganik ataui pada tanah yang
keadaan liat dan sedikit pasir.Pada
dasarnya tingkat/derajatkeasaman tanah (pH) tidak
terlalu jauh berbeda dengantanaman
perkebunan lainnya diIndonesia yaitu antara 6-6,7 dan
kalau kurang dari 5,5 perludilakukan
pengapuran terlebihdahulu.Kandungan air dalam tanah
idealnya yang diperlukan
untukpenanaman pohon rambutanantara 100-150 cm dari
permukaan tanah.Pada dasarnya
tanamanrambutan tidak tergantung padaletak dan kondisi tanah, karenakeadaan
tanah dapat dibentuksesuai dengan tata carapenanaman yang benar(dibuatkan
bedengan) sesuaidengan petunjuk yang ada.
Ketinggian Tempat
Rambutan dapat tumbuh suburpada dataran
rendah denganketinggian antara 30-500 m dpl.
Pada ketinggian dibawah 30 mdpl
rambutan dapat tumbuhnamun tidak begitu baikhasilnya.
Teknik perbanyakan inidilakukan
dengan menyemaiterlebih dahulu benihnya yangmerupakan sumber batangbawah,
kemudian setelah 2bulan ditempelkan mata tunas.
i. Pedoman Teknis Budidaya
1. Pembibitan
Persyaratan Benih
Benih yang diambil biasanyadipilih
dari benih-benih yangdisukai oleh masyarakatkonsumen antara lain:
Rambutan Rapiah, Rambutan
Aceh, Lebak bulus, Rambutan
Cimacan, Rambutan, Rambutan
Sinyonya.
Penyiapan Benih
Persiapan benih biji
yangdipergunakan sebagai pohonpangkal setelah buah dikupas
dan diambil bijinya dengan
jalanfermentasi biasa (ditahanselama 1-2hari) sesudah itu di
angin-anginkan selama 24 jam(sehari
semalam) dan biji siapdisemaikan.Disamping itu dapat pula
direndam dengan larutan asamdengan
perbandingan 1:2 dariair dan larutan asam yang terdiri
dari asam chlorida (HCl)25%atau Asam
Sulfat (H2S04) BJ =1.84, caranya direndam selama
15 menit kemudian dicucidengan air
tawar yang bersihsebanyak 3 kali berulang dengan
air yang mengalir selama 102menit
dan dianginkan selama 24jam.Untuk menghidari jamur biji
dapat dibalur dengan larutanDithane
45, Attracol 70 WP ataufungisida lainnya.
Teknik Penyemaian Benih
Tempat penyemaian benihdipilih lahan
yang gembur danmudah mendapat pengairanserta mudah dikeringkandisamping itu
mudah diawasi.Sebelum dilakukan penyemaianterlebih dahulu dilakukan
persiapan tempat persemaianseperti:
- Mencangkul tanahsedalam 20-30
cm sambildibersihkan dari rumputrumput,batu-batu dan
sisa pepohonan danbenda keras
lainnya.
- Kemudian tanahdihaluskan
sehinggamenjadi gembur danbuatkan bedeng-bedengyang berukuran 1-1,5 mlebar dan
tinggi sekitar 30cm, panjang disesuaikandengan luaspekarangan/persawahan.
Letak bedenganmembujur dari Utara
keSelatan, supayamendapatkan banyaksinar matahari.
- Bagian atas bedengdiberi atap
pelindung
- Untuk menambahkesuburan dapat
diberipupuk hijau,kompos/pupuk kandangyang sudah matang.
Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Setelah bibit berkecambah dantelah
berumur 1-1,5 bulankecambah dipindah ke bedeng
pembibitan.
Pada saat ini penyiraman cukup1 kali
tiap pagi hari denganmenggunakan "gembor" supaya
merata dan tidak merusakbedengan dan
diusahakan airdapat menembus sedalam 3-4cm dari permukaan.
Kemudian dilakukanpendangiran
bedengan supayatetap gembur dan dilakukansetiap 2-3 minggu sekali, rumputyang
tumbuh disekitarnyasupaya disiangi, hindarkan dariserangan hama dan
penyakit.
Jika umur bibit telah berumurkurang
lebih 1 tahun setelah itudapat dilakukan pengokulasian
dengan sistem Fokkert yangsudah
disempurnakan.
Caranya adalah:
- Daun-daun pada pohoninduk
dirontokkan.
- Kemudian siapkantempat
untukpenempelan mata kulit,1dengan menyayat kulitbatang pohon induk
- Tempelkan mata padapohon
induk, ikat dengantali rafia, biarkan sampaimata kulit itu tumbuhtunas
- Setelah tunas aslitumbuh dan
sehat makapohon induk yang telahditempel dipangkas,kemudian rawat
denganpenyiraman 2 kali seharidan mendangir sertamembersihkan rumputrumputyang
ada disiangi,kemudian dapat jugadiberi pupuk urea 10gram untuk tiap 1 m²untuk
25 tanamanrambutan.
2. Pemindahan Bibit
Cara pemindahan bibit yangtelah
berkecambah atau dicangkok maupun diokulasi dapatdengan cara sebagai berikut:
- mencungkil/membukaplastik
yang melekatpada media penanamandengan cara hati-hati
jangan sampai akarmenjadi rusak.
- agar pertumbuhan akarlebih
banyak maka dalampenanaman kembali akartunggangnya dipotong
sedikit
- Untuk menjagapenguapan maka
daundipotong separuh sertakeping yang menempeldibiarkan sebab berfungsisebagai
cadanganmakanan sebelum dapatmenerima makanan daritanah yang baru.
- Kemudian bibit ditanampada
bedeng pembibitandengan jarak 30-40 cmdan ditutupi dengan atap
yang dipasang miringlebih tinggi di
Timurdengan harapan dapatlebih banyak kena sinarmata hari pagi.
3. Pengolahan Media Tanam
- Persiapan
Pilihlah tanah yang subur,hindari
tanah yang terlampauliat dan tidak memiliki sirkulasiyang baik,
hendaknyatopografinya rata. Akan tetapipada daerah perbukitan (miring)jika
tanahnya subur dapat
digunakan dengan caramembuat
sengkedan (teras)pada bagian yang curam.Kemudian untuk
menggemburkan tanah perludibajak
atau cukup dicangkuldengan kedalaman sekitar 30cm secara merata.
- Pembukaan Lahan
Tanah yang akan dipergunakanuntuk
kebun rambutandibebaskan dari tanamanpengganggu seperti semaksemakdan
rerumputan dibuang92dan benda-benda kerasdisingkirkan kemudian tanah
dibajak/dicangkul.Bila bibit berasal
dari cangkokanpengolahan tanah tidak perluterlalu dalam tetapi kalau darihasil
okulasi perlu pengolahanyang cukup dalam.Kemudian dibuatkan saluran airselebar
1 meter dan kedalamnyadisesuaikan dengan kedalamanair tanah. Hal ini berguna
untukmengatasi sistem pembuanganair yang kurang lancar.Tanah yang kurus dan
kuranghumus atau tanah cukup liat diberikan pupuk organik.
-Pengapuran
Pada dataran yang berasal dari tambak
dan juga dataran yang baru terbentuk tidak bisa
ditanami, selain tanah masih bersifat
asam juga belum terlalu subur, setelah lobang-lobang itu
digali dengan ukuran penanaman
di pekarangan dan dasarnya ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter untuk
setiap lobang guna menetralkan pH tanah hingga mencapai
6-6,7 sebagai syarat tumbuhnya tanaman rambutan, setelah 1 minggu
dari penaburan kapur diberi pupuk kandang supaya tanah menjadi subur.
Pemupukan
Setelah jangka waktu 1 minggu dari
pemberian kapur pada lubang-lubang yang ditentukan
kemudian diberikan pupuk kandang
sebanyak 25 kg (kurang lebih 1 blek) dan setelah
1 minggu lahan baru siap untuk ditanami
bibit rambutan yang telah jadi.
4.Teknik Penanaman
- Penentuan Pola Tanaman
Penyiapan pohon pangkal sebaiknya
melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 10 x
10 cm setelah berkecambah dan berumur 1-1,5 bulan atau
telah tumbuh daun sebanyak 3 helai maka bibit/zaeling
dapat dipindahkan pada bedeng ke dua dengan jarak 1-14
meter. Untuk menghindari sengatan sinar matahari secara
langsung dibuat atap yang berbentuk
miring lebih tinggi ke Timur dengan
maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.
Persiapan lahan
Rambutan biasa ditanam di pekarangan
atau secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 m. Ukuran
lobang 60 x 60 x 60 cm. Waktu membuat
lobang tanah galian bagian atas diangkat ke sebelah
kanan lobang, tanah galian bagian
bawah ke sebelah kiri lobang.
Pembuatan Lubang Tanaman
Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng
yang telah siap untuk tempat penanaman bibit 293 rambutan
yang sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian
dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 m yang sebaiknya
telah dipersiapkan 3-4 pekan sebelumnya dan pada
waktu penggalian tanah yang diatas dan yang dibawah dipisahkan
yang nantinya dipergunakan untuk
penutup kembali lubang yang telah diberi tanaman,
sedangkan jarak antar lubang sekitar
12-14 m.
Cara Penanaman
Setelah berlangsung selama 2 pekan
lubang ditutup dengan susunan tanah seperti sedia kala
dan tanah yang bagian atas dikembalikan
setelah dicampur dengan 3 blek (1 blek kurang
lebih 20 liter) pupuk kandang yang
sudah matang, dan kirakira 4 pekan dan tanah yang
berada di lubang bekas galian tersebut
sudah mulai menurun baru rambutan ditanam dan tidak
perlu terlalu dalam
secukupnya, maksudnya batas antara akar dan batang
ambutan diusahakan setinggi permukaan tanah yang ada disekelilingnya.
Perawatan
Pada awal penanaman di kebun perlu
diberi perlindungan yang rangkanya dibuat dari
bambu/bahan lain dengan dipasang
posisi agak tinggi disebelah Timur, agar tanaman
mendapatkan lebih banyak sinar matahari
pagi dari pada sore hari, dan untuk atapnya dapat
dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya
penanaman dilakukan pada awal musim
penghujan, agar kebutuhan air dapat
dipenuhi secara alamiah.
5. Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Karena kondisi tanah telah gembur
dan mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama
Gulma (tanaman pengganggu), seperti
rumput-rumputan dan harus disiangi sampai radius 1-2
m sekeliling tanaman rambutan. Apabila
bibit tidak tumbuh dengan baik segera dilakukan
penggantian dengan bibit cadangan. Perempalan
Agar supaya tanaman rambutan mendapatkan tajuk yang
rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan
perempelan/ pemangkasan pada ujung
cabang-cabangnya
Disamping untuk
memperoleh tajuk yang seimbang juga berguna memberi
bentuk tanaman, memperbanyak dan mengatur produksi agar tanaman
tetap terpelihara.
Pemangkasan juga perlu dilakukan
setelah masa panen buah berakhir dengan harapan
muncul tajuk-tajuk baru
sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya dan
hasil berikutnya dapat meningkat.
Pemupukan
- Untuk menjaga agar kesuburan
lahan tanaman rambutan tetap stabil perlu diberikan pupuk
secara berkala dengan aturan: a) Pada tahun ke 2 setelah penanaman
bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 30 kg
pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 ram Urea dan 20 germ ZK dengan
cara ditaburkan disekeliling pohon/dengan jalan menggali
disekeliling pohon sedalam 30 cm selebar antara 40-50 cm, kemudian
masukkan campuran tersebut dan tutup kembali dengan tanah galian
sebelumnya
- Tahun berikutnya perlu dosis
pemupukan perlu ditambah dengan komposisi 50 kg pupuk
kandang, 60 kg TSP, 150 gr Urea
dan 250 gr ZK dengan cara pemupukan yang sama, apabila
menggunakan pupuk NPK maka
perbandingannya 15:15:15 dengan ukuran diantara 75-125 kg
untuk setiap ha, dan bila ditabur dalam musim hujan dan dengan
komposisi 250-350 kg apabila dilakukan saat awal musim penghujan.
Pengairan dan Penyiraman
Selama dua minggu pertama setelah
bibit yang berasal dari cangkokan/okulasi ditanam,
penyiraman dilakukan sebanyak dua
kali sehari, pagi dan sore.
Dan minggu-minggu
berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari.
Apabila tanaman rambutan telah tumbuh
dan benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa
dikurangi lagi yang dapat dilakukan
saat-saat diperlukan saja.
Dan bila hujan turun terlalu
lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang air
dengan cara membuat lubang saluran
untuk mengalirkan air.
Pembentukan bentuk pohon:
Setelah tanaman berumur 2 tahun
ujung-ujung tanaman dipotong. Pemotongan dimaksudkan
untuk menguatkan cabang yang akan dijadikan batang pokok.
Selanjutnya tunas tunas yang tumbuh
tidak beraturan, tumbuh ke dalam, harus dibuang.
Pemangkasan juga dilakukan sesudah
pemanenan buah.
6) Pengendalian Hama
penyakit dan Gulma
Guna mencegah kemungkinan tumbuhnya
penyakit/hama karena kondisi cuaca/hewanhewan
perusak maka perlu dilakukan
penyemprotan pestisida umumnya dilakukan antara 15-20 hari
sebelum panen dan juga apabila kelembaban udara terlalu
tinggi akan tumbuh cendawan, apabila musim penghujan mulai
tiba perlu disemprot fungisida beberapa kali selama musim
hujan pestisida dan insektisida
Hama pada Daun
Hama tanaman rambutan berupa
serangga seperti semut, kutu, kepik, kalong dan bajing serta hama lainya
seperti, keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor
lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. Misal: ulat
penggerek buah (Dichocricic punetiferalis) warna
kecoklat-coklatan dengan ciri-ciri buah menjadi kering dan berwarna
hitam. Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
membuat kulit kayu dan mampu membuat lobang sepanjang 30 cm.
Ulat pemakan daun (Plonetadiducta/ulat keket) memakan daun-daun
terutama pada musim kemarau. Ulat Jengkal
(Berta chrysolineate) pemakan daun muda sehingga penggiran daun
menjadi kering, keriting berwarna
cokelat kuning.
Penyakit
Penyakit tanaman rambutan disebabkan
organisme semacam ganggang (Cjhephaleusos sp) yang
diserang umumnya daun tua dan muncul pada musim hujan dengan
ciri-ciri adanya
bercak-bercak kecil dibagian atas
daun disertai seratserat halus berwarna jingga yang
merupakan kumpulan sporanya.Ganggang
Chaphaleuros Ganggang ini hidup bersimbiose
dengan lumut kerak (lichen)
dan dapat dijumpai pada daun dan batang rambutan, yang nampak
seperti panu sehingga ranting yang
diserang dapat mati. Penyakit akar putih yang disebabkan oleh cendawan (jamur)
Rigidoporus Lignosus dengan tanda rizom berwarna putih yang
menempel pada akar dan apabila akar yang kena dikupas akan nampak
warna kecoklatan.
7.3. Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu
tanaman rambutan yang berbentuk rerumputan yang berada disekitar
tanaman rambutan akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
bibit rambutan oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara
rutin.
6) Pemeliharaan Lain
Untuk memacu munculnya bunga
rambutan diperlukan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) yang akan
mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tidak diberi KNO3 dan
juga mempunyai keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga
(tandan) rambutan pada setiap stadium (tahap erkembangan)
serta mempercepat pertumbuha buah rambutan.
7. Panen
Ciri dan Umur Panen
Buah rambutan yang telah matang
dapat diamati dengan melihat ciri-ciri warna buah yang
disesuikan dengan jenis rambutan
yang ada juga denganmencium baunya serta yang
terakhir dengan merasakan rambutan
yang sudah masak dibandingkan dengan rambutan
yang belum masak. Dapat
dipastikan bahwa pemanenan dilakukan sekitar bulan Nopember sampa
februari, juga dapat dipengaruhi musim kemarau atau musim penghujan.
Prakiraan Produksi
Apabila penanganan dan pemeliharaan
semenjak pembibitan hingga pane dilakukan secara baik dan
benar serta memenuhi aturan yang ada maka dapat diperkirakan mendapatkan
hasil yang maksimal. Setiap pohonnya dapat mencapai hasil
minimal 0,10 kuintal, dan maksimal dapat mencapai 1,75 kuintal
setiap pohonnya
Cara Panen
Cara pemanenan yang terbaik adalah
dipetik beserta tungkalnya yang sudah matang (hanya yang sudah
masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi
rusak.
Pemangkasan dilakukan sekaligus
panen agar dapat bertunas kembali cepat berbuah apabila pemetikan
tidak terjangkau dapat dilakukan dengan menggunakan galah untuk
mengkait tangkai buah rambutan secara benar.
No comments:
Post a Comment