Thursday, November 3, 2011

Budidaya Rambutan



Teknik Budidaya Rambutan

a. Nama Lain Rambutan
English: rambutan
Thai: ngoh, phruan
Malaysian Aborigine: nert, gente
Indonesia dan Malaysia: rambutan
Cambodia: saaw maaw
Vietnam: chom chom, vai tieu
Chinese (Cantonese):hooun mo daon; (putonghua): shau tsz
-
Nama Ilmiah
Species: Nephelium lappaceum
L. var. lappaceum
Famili: Sapindaceae (Soapberry)

b. Mengenal Rambutan
Rambutan (Nephelii lappacei) banyak ditanam sebagai pohon buah, terkadang ditemukan sebagai tumbuhan liar,terutama di luar Jawa. Tumbuhan tropis ini memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2000 mm.
rambutan merupakan tanaman dataran rendah hingga ketinggian 300-600 mdpl.
Biasanya tumbuhan ini tingginya antara 15-25 m, bercabangcabang, dan daunnya berwarna hijau. Buah bentuknya bulat lonjong, panjang 3-5 cm dengan duri temple (rambut) lemas sampai kaku. Kulit buah berwarna hijau, dan menjadi kuning atau merah kalau sudah masak. Dinding buah tebal. Biji berbentuk elips, terbungkus
daging buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air.
Rasanya bervariasi dari masam sampai manis. Kulit biji tipis berkayu. Umumnya rambutan berbunga pada akhir musim kemarau dan membentuk buah pada musim
hujan, sekitar November sampai Februari. Rambutan juga mempunyai banyak jenis di antaranya Ropiah, Si Macan, Si Nyonya, Lebak Bulus dan Binjei. Perbanyakan melalui biji, tempelan tunas, dan mencangkok.

c. Jenis-jenis Rambutan

Dari survey yang telah dilakukan terdapat 22 jenis rambutan baik yang berasal dari galur murni maupun hasil okulasi atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yang berbeda. Ciri-ciri yang membedakan setiap jenis rambutan dilihat dari sifat buah (dari daging buah, kandungan air, bentuk, warna kulit, panjang rambut).

Dari sejumlah jenis rambutan diatas hanya beberapa varietas rambutan yang digemari orang dan dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomis relative tinggi diantaranya:
- Rambutan Rapiah buah tidak terlalu lebat tetapi mutu buahnya tinggi, kulit
berwarna hijau-kuningmerah tidak merata dengan beramut agak jarang, daging buah manis dan agak kering, kenyal, ngelotok dan daging buahnya tebal,
dengan daya tahan dapat mencapai 6 hari setelah dipetik.
- Rambutan Aceh Lebak
bulus pohonnya tinggidan lebat buahnya dengan hasil rata-rata 160-170 ikat per pohon, kulit buah berwarna merah kuning, halus, rasanya segar manisasam
banyak air dan ngelotok daya simpan 4 hari setelah dipetik, buah ini tahan dalam
pengangkutan.

- Rambutan Cimacan,
kurang lebat buahnya dengan rata-rata hasil 90-170 ikat perpohon, kulit berwarna merah
kekuningan sampaimerah tua, rambut kasardan agak jarang, rasamanis, sedikit berair
tetapi kurang tahandalam pengangkutan.

- Rambutan Binjai yangmerupakan salah saturambutan yang terbaik diIndonesia dengan buah
cukup besar, dengan kulitberwarna merah darahsampai merah tua rambutbuah agak kasar dan
jarang, rasanya manisdengan asam sedikit,hasil buah tidak selebataceh lebak bulus tetapi
daging buahnya ngelotok.

- Rambutan Sinyonya,jenis rambutan ini lebatbuahnya dan banyakdisukai terutama orang
Tionghoa, dengan batangyang kuat cocok untukdiokulasi, warnakulit buahmerah tua sampai merah
anggur, dengan rambuthalus dan rapat, rasabuah manis asam,banyak berair, lembek
dan tidak ngelotok.

d. Kandungan dan Manfaat
Buah ini mengandungkarbohidrat, protein, lemak,fosfor, besi, kalsium dan vitamin C.
Kulit buah mengandung tanindan saponin. Biji mengandunglemak dan polifenol.Daun mengandung tannin dansaponin.Kulit batang mengandungtannin, saponin, flavonida, pecticsubstance, dan zat besi.Bagian tumbuhan ini juga dapatdigunakan sebagai obat. Yangdapat digunakan sebagai obat
adalah kulit buah digunakanuntuk mengatasi disentri dandemam, kulit kayu digunakanuntuk mengatasi sariawan, daundigunakan untuk mengatasidiare dan menghitamkan rambut,
akar digunakan untuk mengatasidemam, dan biji digunakan untukmengatasi kencing manis
(diabetes mellitus).
Rambutan ini ditanam untukdiambil buahnya yang dapatdikonsumsi dalam bentuk segar
atau dibuat sirop.
Daging buahnya mengandungsaponin yang dapat digunakansebagai obat demam, tunas
muda digunakan untukmenghasilkan suatu warna hijaupada sutera

e. Asal usul rambutan
Tanaman ini diduga berasal daridaerah tropis mungkin Malaysiaatau Indonesia, yang kemudian
menyebar sampai ke China(Yunnan dan Hainan).Asal kata rambutanIstilah rambutan diperoleh dari
bahasa Melayu kata " rambut",yang artinya mengurai. Buahnyaberanekabentuk ada yang bulat,
oval dengan warna yangmenarik seperti, merah, oranye,merah muda, atau kuning.

f. Status Produksi
Pada tahun 1987/88 luar arealpertanaman rambutan mencapai71,150 hektar di Thailand
(dengan produksi 448,500 ton);43,000 hektar lebih di Indonesia(dengan produksi 199,200 ton);
20,000 hektar di Malaysia (dengan produksi 57,000 ton) dan500 hektar di Filipina.Umumnya rambutan masapanennya pada bulan Februarisampai September,denganpanen rayanya (periode puncak)antara bulan Mei dan Agustus.

Thailand telah mengeksporrambutan segar dan rambutankalengan ke Asia dan Negara-
Negara Eropah. Pada tahun1983 nilai ekspor buah ini sekitarUS$179,000 dibandingkan
dengan US$2,430,000 untukrambutan kalengan.

g. Komposisi buah rambutan
Kandungan 100 g dagingrambutan terdiri atas 82.1% air,0.9% protein, 0.3% lemak,0.3%serat kasar, 2.8 g glukosa,3.0 g fructose, 9.9 g sucrose,2.8 g serat, 0.05% asam malat,0.31% vitamin C, 0.5 mg niacin,15 mg zat kapur, 0.1 per 2.5 mgbesi, 70 mg vitamin C, 0.01 mgthiamine, 0.07 mg riboflavin, 140mg kalium, 2 mg natrium dan 10mg magnesium.

h. Syarat Tumbuh

Ekologi
Rambutan adalah suatu pohonbuah-buahan tropis yangtumbuh baik pada kisaran suhu
antara 22C ke 35C, dengancurah hujan 2000 sampai 3000mm.Tanaman ini tidak teradaptasi
dengan suhu rendah, pada suhu4C tanaman ini menggugurkandaun . Jenis tanah yang disukai
adalah tanah liat dengan pH 5sampai 6.5.
Iklim
Dalam budidaya rambutan anginberperan dalam penyerbukanbunga.Intensitas curah hujan yang
dikehendaki oleh pohonrambutan berkisar antara 1.500-sepanjang tahunSinar matahari harus dapat
mengenai seluruh arealpenanaman sejak diaterbitsampai tenggelam,intensitas pancaran sinar
matahari erat kaitannya dengansuhu lingkungan. Tanamanrambutan akan dapat tumbuh
berkembang serta berbuahdengan optimal pada suhusekitar 250C yang diukur padasiang hari.
Kekurangan sinar mataharidapat menyebabkan penurunanhasil atau kurang sempurna
(kempes).Kelembaban udara yangdikehendaki cenderung rendahkarena kebanyakan tumbuh di
dataran rendah dan sedang.Apabila udara mempunyaikelembaban yang rendah, berarti
udara kering karena miskin uapair. Kondisi demikian cocokuntuk pertumbuhan tanamanrambutan.

Media Tanam
Rambutan dapat tumbuh baikpada lahan yang subur dangembur serta sedikitmengandung pasir, juga dapattumbuh baik pada tanah yangbanyak mengandung bahanorganik ataui pada tanah yang
keadaan liat dan sedikit pasir.Pada dasarnya tingkat/derajatkeasaman tanah (pH) tidak
terlalu jauh berbeda dengantanaman perkebunan lainnya diIndonesia yaitu antara 6-6,7 dan
kalau kurang dari 5,5 perludilakukan pengapuran terlebihdahulu.Kandungan air dalam tanah
idealnya yang diperlukan untukpenanaman pohon rambutanantara 100-150 cm dari
permukaan tanah.Pada dasarnya tanamanrambutan tidak tergantung padaletak dan kondisi tanah, karenakeadaan tanah dapat dibentuksesuai dengan tata carapenanaman yang benar(dibuatkan bedengan) sesuaidengan petunjuk yang ada.

Ketinggian Tempat
Rambutan dapat tumbuh suburpada dataran rendah denganketinggian antara 30-500 m dpl.
Pada ketinggian dibawah 30 mdpl rambutan dapat tumbuhnamun tidak begitu baikhasilnya.
Teknik perbanyakan inidilakukan dengan menyemaiterlebih dahulu benihnya yangmerupakan sumber batangbawah, kemudian setelah 2bulan ditempelkan mata tunas.

i. Pedoman Teknis Budidaya

1. Pembibitan
Persyaratan Benih
Benih yang diambil biasanyadipilih dari benih-benih yangdisukai oleh masyarakatkonsumen antara lain:
Rambutan Rapiah, Rambutan
Aceh, Lebak bulus, Rambutan
Cimacan, Rambutan, Rambutan
Sinyonya.

Penyiapan Benih
Persiapan benih biji yangdipergunakan sebagai pohonpangkal setelah buah dikupas
dan diambil bijinya dengan jalanfermentasi biasa (ditahanselama 1-2hari) sesudah itu di
angin-anginkan selama 24 jam(sehari semalam) dan biji siapdisemaikan.Disamping itu dapat pula
direndam dengan larutan asamdengan perbandingan 1:2 dariair dan larutan asam yang terdiri
dari asam chlorida (HCl)25%atau Asam Sulfat (H2S04) BJ =1.84, caranya direndam selama
15 menit kemudian dicucidengan air tawar yang bersihsebanyak 3 kali berulang dengan
air yang mengalir selama 102menit dan dianginkan selama 24jam.Untuk menghidari jamur biji
dapat dibalur dengan larutanDithane 45, Attracol 70 WP ataufungisida lainnya.

Teknik Penyemaian Benih

Tempat penyemaian benihdipilih lahan yang gembur danmudah mendapat pengairanserta mudah dikeringkandisamping itu mudah diawasi.Sebelum dilakukan penyemaianterlebih dahulu dilakukan
persiapan tempat persemaianseperti:
- Mencangkul tanahsedalam 20-30 cm sambildibersihkan dari rumputrumput,batu-batu dan
sisa pepohonan danbenda keras lainnya.
- Kemudian tanahdihaluskan sehinggamenjadi gembur danbuatkan bedeng-bedengyang berukuran 1-1,5 mlebar dan tinggi sekitar 30cm, panjang disesuaikandengan luaspekarangan/persawahan.
Letak bedenganmembujur dari Utara keSelatan, supayamendapatkan banyaksinar matahari.
- Bagian atas bedengdiberi atap pelindung
- Untuk menambahkesuburan dapat diberipupuk hijau,kompos/pupuk kandangyang sudah matang.

Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Setelah bibit berkecambah dantelah berumur 1-1,5 bulankecambah dipindah ke bedeng
pembibitan.
Pada saat ini penyiraman cukup1 kali tiap pagi hari denganmenggunakan "gembor" supaya
merata dan tidak merusakbedengan dan diusahakan airdapat menembus sedalam 3-4cm dari permukaan.
Kemudian dilakukanpendangiran bedengan supayatetap gembur dan dilakukansetiap 2-3 minggu sekali, rumputyang tumbuh disekitarnyasupaya disiangi, hindarkan dariserangan hama dan penyakit.
Jika umur bibit telah berumurkurang lebih 1 tahun setelah itudapat dilakukan pengokulasian
dengan sistem Fokkert yangsudah disempurnakan.
Caranya adalah:
- Daun-daun pada pohoninduk dirontokkan.
- Kemudian siapkantempat untukpenempelan mata kulit,1dengan menyayat kulitbatang pohon induk
- Tempelkan mata padapohon induk, ikat dengantali rafia, biarkan sampaimata kulit itu tumbuhtunas
- Setelah tunas aslitumbuh dan sehat makapohon induk yang telahditempel dipangkas,kemudian rawat denganpenyiraman 2 kali seharidan mendangir sertamembersihkan rumputrumputyang ada disiangi,kemudian dapat jugadiberi pupuk urea 10gram untuk tiap 1 m²untuk 25 tanamanrambutan.

2. Pemindahan Bibit

Cara pemindahan bibit yangtelah berkecambah atau dicangkok maupun diokulasi dapatdengan cara sebagai berikut:
- mencungkil/membukaplastik yang melekatpada media penanamandengan cara hati-hati
jangan sampai akarmenjadi rusak.
- agar pertumbuhan akarlebih banyak maka dalampenanaman kembali akartunggangnya dipotong
sedikit
- Untuk menjagapenguapan maka daundipotong separuh sertakeping yang menempeldibiarkan sebab berfungsisebagai cadanganmakanan sebelum dapatmenerima makanan daritanah yang baru.
- Kemudian bibit ditanampada bedeng pembibitandengan jarak 30-40 cmdan ditutupi dengan atap
yang dipasang miringlebih tinggi di Timurdengan harapan dapatlebih banyak kena sinarmata hari pagi.

3. Pengolahan Media Tanam
Persiapan
Pilihlah tanah yang subur,hindari tanah yang terlampauliat dan tidak memiliki sirkulasiyang baik, hendaknyatopografinya rata. Akan tetapipada daerah perbukitan (miring)jika tanahnya subur dapat
digunakan dengan caramembuat sengkedan (teras)pada bagian yang curam.Kemudian untuk
menggemburkan tanah perludibajak atau cukup dicangkuldengan kedalaman sekitar 30cm secara merata.

Pembukaan Lahan
Tanah yang akan dipergunakanuntuk kebun rambutandibebaskan dari tanamanpengganggu seperti semaksemakdan rerumputan dibuang92dan benda-benda kerasdisingkirkan kemudian tanah
dibajak/dicangkul.Bila bibit berasal dari cangkokanpengolahan tanah tidak perluterlalu dalam tetapi kalau darihasil okulasi perlu pengolahanyang cukup dalam.Kemudian dibuatkan saluran airselebar 1 meter dan kedalamnyadisesuaikan dengan kedalamanair tanah. Hal ini berguna untukmengatasi sistem pembuanganair yang kurang lancar.Tanah yang kurus dan kuranghumus atau tanah cukup liat diberikan pupuk organik.

-Pengapuran
Pada dataran yang berasal dari tambak dan juga dataran yang baru terbentuk tidak bisa
ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur, setelah lobang-lobang itu
digali dengan ukuran penanaman di pekarangan dan dasarnya ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter untuk setiap lobang guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 6-6,7 sebagai syarat tumbuhnya tanaman rambutan, setelah 1 minggu dari penaburan kapur diberi pupuk kandang supaya tanah menjadi subur.

Pemupukan
Setelah jangka waktu 1 minggu dari pemberian kapur pada lubang-lubang yang ditentukan
kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 25 kg (kurang lebih 1 blek) dan setelah
1 minggu lahan baru siap untuk ditanami bibit rambutan yang telah jadi.

4.Teknik Penanaman
- Penentuan Pola Tanaman
Penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 10 x 10 cm setelah berkecambah dan berumur 1-1,5 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 3 helai maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua dengan jarak 1-14 meter. Untuk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yang berbentuk
miring lebih tinggi ke Timur dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.

Persiapan lahan
Rambutan biasa ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 m. Ukuran
lobang 60 x 60 x 60 cm. Waktu membuat lobang tanah galian bagian atas diangkat ke sebelah
kanan lobang, tanah galian bagian bawah ke sebelah kiri lobang.

Pembuatan Lubang Tanaman
Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yang telah siap untuk tempat penanaman bibit 293 rambutan yang sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 m yang sebaiknya telah dipersiapkan 3-4 pekan sebelumnya dan pada waktu penggalian tanah yang diatas dan yang dibawah dipisahkan
yang nantinya dipergunakan untuk penutup kembali lubang yang telah diberi tanaman,
sedangkan jarak antar lubang sekitar 12-14 m.

Cara Penanaman
Setelah berlangsung selama 2 pekan lubang ditutup dengan susunan tanah seperti sedia kala
dan tanah yang bagian atas dikembalikan setelah dicampur dengan 3 blek (1 blek kurang
lebih 20 liter) pupuk kandang yang sudah matang, dan kirakira 4 pekan dan tanah yang
berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru rambutan ditanam dan tidak
perlu terlalu dalam secukupnya, maksudnya batas antara akar dan batang ambutan diusahakan setinggi permukaan tanah yang ada disekelilingnya.

Perawatan
Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yang rangkanya dibuat dari
bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah Timur, agar tanaman
mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dari pada sore hari, dan untuk atapnya dapat
dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim
penghujan, agar kebutuhan air dapat dipenuhi secara alamiah.

5. Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Karena kondisi tanah telah gembur dan mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama
Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan dan harus disiangi sampai radius 1-2
m sekeliling tanaman rambutan. Apabila bibit tidak tumbuh dengan baik segera dilakukan
penggantian dengan bibit cadangan. Perempalan Agar supaya tanaman rambutan mendapatkan tajuk yang rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan
perempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya  
Disamping untuk memperoleh tajuk yang seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, memperbanyak dan mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara.
Pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa panen buah berakhir dengan harapan
muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya dan hasil berikutnya dapat meningkat.

Pemupukan
- Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman rambutan tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan: a) Pada tahun ke 2 setelah penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 30 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 ram Urea dan 20 germ ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon/dengan jalan menggali disekeliling pohon sedalam 30 cm selebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut dan tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya 
- Tahun berikutnya perlu dosis pemupukan perlu ditambah dengan komposisi 50 kg pupuk
kandang, 60 kg TSP, 150 gr Urea dan 250 gr ZK dengan cara pemupukan yang sama, apabila
menggunakan pupuk NPK maka perbandingannya 15:15:15 dengan ukuran diantara 75-125 kg untuk setiap ha, dan bila ditabur dalam musim hujan dan dengan komposisi 250-350 kg apabila dilakukan saat awal musim penghujan.

Pengairan dan Penyiraman
Selama dua minggu pertama setelah bibit yang berasal dari cangkokan/okulasi ditanam,
penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi dan sore. 
Dan minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari.
Apabila tanaman rambutan telah tumbuh dan benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa
dikurangi lagi yang dapat dilakukan saat-saat diperlukan saja.
Dan bila hujan turun terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang air
dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air. 

Pembentukan bentuk pohon:
Setelah tanaman berumur 2 tahun ujung-ujung tanaman dipotong. Pemotongan dimaksudkan untuk menguatkan cabang yang akan dijadikan batang pokok.
Selanjutnya tunas tunas yang tumbuh tidak beraturan, tumbuh ke dalam, harus dibuang.
Pemangkasan juga dilakukan sesudah pemanenan buah.

6) Pengendalian Hama
penyakit dan Gulma
Guna mencegah kemungkinan tumbuhnya penyakit/hama karena kondisi cuaca/hewanhewan
perusak maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida umumnya dilakukan antara 15-20 hari sebelum panen dan juga apabila kelembaban udara terlalu tinggi akan tumbuh cendawan, apabila musim penghujan mulai tiba perlu disemprot fungisida beberapa kali selama musim
hujan pestisida dan insektisida

Hama pada Daun
Hama tanaman rambutan berupa serangga seperti semut, kutu, kepik, kalong dan bajing serta hama lainya seperti, keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. Misal: ulat penggerek buah (Dichocricic punetiferalis) warna kecoklat-coklatan dengan ciri-ciri buah menjadi kering dan berwarna hitam. Ulat penggerek batang (Indrabela sp) membuat kulit kayu dan mampu membuat lobang sepanjang 30 cm.
Ulat pemakan daun (Plonetadiducta/ulat keket) memakan daun-daun terutama pada musim kemarau. Ulat Jengkal (Berta chrysolineate) pemakan daun muda sehingga penggiran daun
menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.

Penyakit
Penyakit tanaman rambutan disebabkan organisme semacam ganggang (Cjhephaleusos sp) yang diserang umumnya daun tua dan muncul pada musim hujan dengan ciri-ciri adanya
bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai seratserat halus berwarna jingga yang
merupakan kumpulan sporanya.Ganggang Chaphaleuros Ganggang ini hidup bersimbiose
dengan lumut kerak (lichen) dan dapat dijumpai pada daun dan batang rambutan, yang nampak
seperti panu sehingga ranting yang diserang dapat mati. Penyakit akar putih yang disebabkan oleh cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus dengan tanda rizom berwarna putih yang menempel pada akar dan apabila akar yang kena dikupas akan nampak warna kecoklatan.

7.3. Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman rambutan yang berbentuk rerumputan yang berada disekitar tanaman rambutan akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bibit rambutan oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin.

6) Pemeliharaan Lain
Untuk memacu munculnya bunga rambutan diperlukan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) yang akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tidak diberi KNO3 dan juga mempunyai keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga (tandan) rambutan pada setiap stadium (tahap  erkembangan) serta mempercepat pertumbuha buah rambutan.

7. Panen
Ciri dan Umur Panen
Buah rambutan yang telah matang dapat diamati dengan melihat ciri-ciri warna buah yang
disesuikan dengan jenis rambutan yang ada juga denganmencium baunya serta yang
terakhir dengan merasakan rambutan yang sudah masak dibandingkan dengan rambutan
yang belum masak. Dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan sekitar bulan Nopember sampa februari, juga dapat dipengaruhi musim kemarau atau musim penghujan.

Prakiraan Produksi
Apabila penanganan dan pemeliharaan semenjak pembibitan hingga pane dilakukan secara baik dan benar serta memenuhi aturan yang ada maka dapat diperkirakan mendapatkan hasil yang maksimal. Setiap pohonnya dapat mencapai hasil minimal 0,10 kuintal, dan maksimal dapat mencapai 1,75 kuintal setiap pohonnya


Cara Panen
Cara pemanenan yang terbaik adalah dipetik beserta tungkalnya yang sudah matang (hanya yang sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak.
Pemangkasan dilakukan sekaligus panen agar dapat bertunas kembali cepat berbuah apabila pemetikan tidak terjangkau dapat dilakukan dengan menggunakan galah untuk mengkait tangkai buah rambutan secara benar.






No comments:

Post a Comment