Salah satu wilayah Aceh yang memiliki plasma nutfah durian terbaik adalah Kabupaten Pidie khususnya Kecamatan Kemala, Tangse, dan Kecamatan Geumpang selain terkenal dengan batu gioknya.
Akhir bulan desember sampai dengan februari panen durian untuk wilayah Keumala dan Beungga kemudian diikuti oleh Kecamatan Tangse dan Kecamatan Mane, dan diakhiri oleh Kecamatan Geumpang. pada tahun tahun tertentu beberapa wilayah dapat menghasilkan buah sampai dua kali setahun. bahkan ada juga dalam satu tahun tidak berbuah sama sekali. hal ini sangat tergantung kepada iklim dan kondisi alam. untuk hal ini akan kita bahas dalam tulisan terpisah.
Kali ini kita akan mencoba menginformasikan beberapa varietas durian unggul lokal baru yang mungkin cukup terkenal di lokasi tersebut namun belum diketahui khalayak ramai. oleh karena itu mohon izin kami menguraikan sedikit informasi tentang varietas baru durian lokal di Aceh mudah mudahan pembaca tertarik dan berminat mengunjunginya atau barangkali anda berminat mengembangkankan dan menyebarkan bibitnya ke seantero dunia.
karena saat ini (tulisan ini ditulis) durian sedang berbuah di Kemukiman Beungga.Kecamatan Tangse maka akan kami perkenalkan durian HEBAT di wilayah ini.
Mungkin untuk varietas durian ASOE KAYA, PHA GAJAH, UEMPANG DUEK, MIE EH, khusus orang aceh sudah pada maklum dan barangkali sudah sering memakannya. Bagaimana dengan varietas baru ini:
1. DURIAN APEL POBIT
Durian ini cukup manis sampai sampai semut tetap setia menanti di kulit dan sekutunya kutu putih menempel di sela sela durinya yang berukuran sedang berwarna kuning kecoklatan dengan ujungnya yang runcing agak menekuk dan tidak beraturan. Dinamakan Durian Apel karena bentuknya menyerupai buah apel khususnya dibagian bawah buahnya berlekuk kedalam seperti pantat buah apel. Ciri khas lain durian ini setiap ruang berisi satu biji dengan ketebalan daging buah lebih dari 1 cm, berwarna kuning cerah dengan tekstur lembut, legit, tidak berserat, tidak terlalu berair dan tidak terlalu kering, beraroma sedang dengan rasa manis, sedikit bersoda, dan sedikit berasa pahit serta berbiji sedang. durian ini mudah untuk dibuka dengan tangkai buah agak pendek dan besar. durian ini dijual dengan harga yang khusus pula lebih mahal dari durian biasa sekitar 25 ribu perbuahnya dengan isi sekitar 12 sampai dengan 15 biji. Daging buah sekitar 20 % dari berat total buah karena kulitnya lumayan tebal dan biji berukuran sedang.
Dinamakan POBIT karena durian ini milik orang yang sering dipanggil POBIT (kakak kecil) jika anda penasaran anda masih bisa mendapatkannya di bulan Januari ini di daerah asalnya Geunie Jl Beureunuen Tangse KM 20 setelah Kecamatan Keumala. .
2. DURIAN RUBAH
Rubah artinya tumbang, durian ini tumbuh diatas batu kemudian suatu ketika angin kencang menerpa, pohon ini tumbang tapi tidak mati kemudian tumbuh lagi dan berproduksi seperti biasa. Masyarakat Desa Beungga menyebutnya Durian Rubah. Rasanya manis dan dagingnya tebal dan lembut, ukuran biji sedang. harga buah durian ini diatas rata rata atau hampir 2 kali lipat dibanding harga buah durian lainnya di lokasi yang sama.
3. DURIAN MANGAT
Durian ini berasal dari Desa Blang Malo Kecamatan Tangse sekitar 100 meter dari jalan raya Beureunuen Tangse KM 31. Buahnya tidak terlalu besar, kulit berwarna hijau pudar dan daging buahnya berwarna putih,tebal, ukuran biji sedang. Rasanya yang super enak, legit sampai terasa lengket di kerongkongan makanya saya namakan Durian Mangat yang artinya enak.
Saya belum sempat memotret visual buahnya dan belum sempat mengambil entresnya karena ketika saya bertandang ke kebun tidak ada pemiliknya, seorang kakek bernama Affan.
4. DURIAN BULOH
Dinamakan Durian Buloh karena pohon induknya tumbuh berdekatan dengan bambu buluh sehingga masyarakat Desa Alue Calong Kecamatan tangse ini menyebutnya Drien Buloh. Ketika saya diajak oleh pemiliknya untuk memperbanyak bibit durian buloh pohonnya sedang tidak berbuah jadi tidak ada photo buah, yang ada cuma photo pohonnya.
dari cerita pemiliknya kepada saya, buah durian ini sudah laku terjual ketika buah belum jatuh. saya berniat akan mendatanginya sebelum para pedagang pengepul datang, bila perlu kita bayar dulu dimuka.
Alhamdulillah saya berhasil memperbanyak bibitnya dan sekarang saya punya 2 batang koleksi durian buloh yang saya tanam di pot besar. dan beberapa sudah saya sumbangkan kepada para pekebun yang serius merawat dan sudah juga saya serahkan ke Balai Benih Hortikultura Aceh di saree. mudah2an selamat dan berkembang.
5. DURIAN HIJO
Durian Hijo kulitnya berwarna hijau sehingga masyarakat Desa Pucok Dua Kecamatan Tangse menyebutnya durian Hijo. Ketika saya kunjungi sedang tidak berbuah tapi saya tidak mau pulang dengan tangan kosong, entres pun saya boyong kerumah dan esoknya langsung saya sambung ke batang bawah di rumah yang sudah siap menanti. alhamdulillah ada banyak bibit yang berhasil tumbuh dan selain saya tanam di pot besar ada juga yang saya hibahkan kepada pekebun yang berminat serta sudah juga saya kirim ke Balai Benih Hortikultura Aceh di Saree sebanyak 2 batang mudah2an bisa berkembang. ini dia bibitnya
6. DURIAN MIE EH
durian ini tumbuh satu kebun dengan durian Hijo. Durian Mie Eh menurut cerita orang orang tua dahulu durian ini sangat di sukai oleh kucing besar alias harimau sehingga jika malam hari jatuh orang tidak berani mengambilnya karena biasanya ada harimau yang menunggu di bawah pokok pohon durian satu ini. Mie eh bahasa indonesianya adalah Harimau Tidur. ada juga cerita yang mengatakan disebut Mie Eh karena buahnya melengkung pada satu sisi sementara sisi yang satunya lagi tidak berisi sehingga buahnya melengkung persis perut kucing ketika sedang tidur. entah cerita yang mana yang lebih sahih yang jelas durian jenis ini mengandung alkohol yang tinggi sehingga jika memakan dalam jumlah yang banyak bisa menyebabkan pusing atau mabuk. demikianlah buah tak dapat, photonya lupa diambil dan entresnya pun tidak bisa diambil karena batangnya yang terlalu tinggi. mudah2an batangnya masih ada dan tidak ditebang. biasanya batang durian yang sudah besar sering ditebang untuk dijadikan kusen rumah.
7. DURIAN RP2
Ketika saya menuju ke Desa Pucok Dua Kecamatan Tangse secara tidak sengaja singgah di sebuah warung depan rumah untuk makan minum. cerita cerita dengan pemilik warung yang bernama Ratna tentang durian unggul dan ternyata di belakang warungnya atau persis didepan tangga rumahnya tumbuh sebatang pohon durian muda yang baru 3 kali berbuah yang ternyata tanpa biji. tanpa pikir panjang saya dan rombongan yang kebetulan kepala sekolah saya yang keren juga ikut langsung meminta entres dan memetiknya. karena pemiliknya bernama ratna durian ini saya beri nama Ratna Pucok Dua saya singkat RP2. kabar terakhir saya dengar dari siswa saya yang berdomisili disana batangnya sudah ditebang karena terkena renovasi rumah.
alhamdulillah saya berhasil membiakkan beberapa batang dan sudah juga saya kirim ke Balai Benih Hortikultura Aceh di Saree namun cuma sebatang karena memang tidak banyak yang berhasil tumbuh. sayang saya belum bisa cerita tentang bentuk buah dan rasanya sera kwalitasnya kecuali keistimewaaannya yang tidak berbiji. karena ketika itu tidak berbuah, kali kedua panen gagal, buah busuk, dan ketika tahun ketiga saya mendengar batangnya sudah meninggalkan kita semua.
beginilah nasib semua durian di Tangse karena bagi masyarakat Tangse semua durian yang tumbuh adalah sama, semua buah dihargai sama oleh pedagang pengepul, Rp 5000 - Rp.10.000, per buah. jadi bagi mereka tidak ada yang istimewa yang perlu dilestarikan. jika ingin durian Tangse seperti durian unggul lainnya di Indonesia maka diperlukan langkah nyata dari pemerintah yang memiliki dana rakyat untuk mengelola kebun entris dengan koleksi terlengkap untuk mendukung upaya pelestarian durian unggul Aceh.
8. DURIAN CAGEE
Masyarakat Desa Pulo Ie Kecamatan Tangse menyebut durian ini sebagai Drien Cagee yang artinya Durian Beruang. seperti halya durian Mie eh yang sering ditunggui harimau dimalam hari maka durian ini sering dihampiri oleh beruang madu karena hanya durian ini yang memiliki rasa yang sangat manis. saya sudah dua kali ke kebun ini namun belum sempat mencicipi buahnya karena buahnya sudah laku terjual ketika buah belum jatuh alias sudah di carter duluan. jika orang ingin berkunjung ke ruah famili dan mengunjungi gurunya maka buah ini dipilih sebagai oleh-oleh. sehingga masyarakat menyebutkan hanya ulama yang makan buah durian ini. ketika saya mengunjungi pohon induknya saya perhatikan batangnya tinggal separuh, bagian atas sudah mati karena sering di cakar kuku beruang.
Alhamdulillah saya sempat minta entresnya dan berhasil tumbuh satu batang dan saya khawatir jika batang durian Cagee ini mati maka cerita durian para ulama ini akan punah. mudah2an pemerintah membaca tulisan saya ini dan tergerak hatinya melestarikan durian unggul negeri sendiri.semoga.
9. DURIAN UMPANG DUEK
umpang duek artinya sejenis karung, dinamakan umpang duek karena buah nya yang besar menyerupai karung. di beberapa kebun di kemukiman Beungga juga didapati durian jenis ini dan setiap daerah walau bernama sama namun memiliki cita rasa berbeda dan keunggulan yang berbeda pula. batang induk utama durian umpang duek wilayah beungga sudah mati dan yang ada sekarang adalah turunannya yang kwalitasnya tentu sudah mengalami penyimpangan genetik sehingga kwalitasnya bisa menurun atau memiliki kwalitas yang lebih bagus.
sampai hari ini saya masih menelusuri durian jenis yang satu ini. berbagai kendala sering kali saya hadapi adalah yang pertama durian hanya berbuah sekali setahun dan bahkan kadang tidak berbuah pada tahun tahun tertentu. kedua, masyarakat kurang tertarik dengan misi perbanyakan durian unggul bahkan tidak sedikit masyarakat yang curiga duluan. sehingga harus dilakukan pendekatan terlebih dahulu dan itu membutuhkan waktu lama. hanya beberapa orang yang sudah mengenal dekat yang mau membantu tujuan saya ini. seperti siswa saya sendiri, wali siswa tempat saya mengajar, tokoh masyarakat setempat, dan kepala desa. Namun tidak sedikit masyarakat disini menganggap usaha yang saya lakukan hanya sia sia, menertawakan, mengejek, anti dan justru dilakukan oleh orang yang terdekat.
hal ini kadang sering membuat saya lelah tidak bersemangat, namun karena niat yang kuat untuk melestarikan varietas durian unggulan daerah dimana saya bertugas sebagai tanggung jawab moral kepada generasi masa depan tentu saya harus terus melangkah walau pun pelan tapi pasti. saya menulis semua ini disini dengan harapan pemangku kepentingan atau pihak yang berwenang dapat mengambil langkah yang sama untuk tujuan yang sama. minimal pembaca tahu bahwa ada orang yang sudah berusaha walau sedikit tapi sudah ada yang memulai dan semoga bisa diteruskan dikemudian hari oleh orang lain siapa saja yang mau melanjutkan.
Bersambung...... tunggu jelajah selanjutnya di --->
10. DURIAN KEUBEUE
11. DURIAN PINEUNG RHUEK
12. DURIAN TEM
13. DURIAN JANTONG
14. DURIAN TEMBAGA
15. DURIAN TUASA
16.
bikin ngiler durenya klo di palembang suka dibuat tempoyak maknyuss hehehe
ReplyDelete