Tuesday, December 18, 2012

Perhitungan Kebutuhan Pupuk


 Pupuk harus diberikan sesuai dosis yang direkomendasikan. Dosis pupuk
dinyatakan dalam bentuk kg pupuk/ha atau kg hara/ha. Kebutuhan pupuk sangat
tergantung dari luas pertanaman yang akan dipupuk, dosis pupuk, dan kandungan
hara dalam pupuk. Berikut adalah contoh-contoh perhitungan kebutuhan pupuk,
khususnya pupuk anorganik:

Contoh 1.
Pada percobaan Dosis Pemupukan N pada Jagung Hibrida  (N= 90 kg / ha).
Selain pupuk N sebagai perlakuan di atas, perlu diberikan pupuk dasar kepada setiap perlakuan sebanyak 75 kg P2O5 dan 60 kg K2O per ha. Ukuran petak percobaan 7.5 m x 10 m.
Berapa kebutuhan pupuk: (1) Urea per Ha dan per petak percobaan
(2) SP-36, dan
(3) KCl untuk petak percobaan tersebut:


Diketahui:
Urea (45% N), artinya setiap 100 kg Urea terdapat 45 kg N
SP-36 (36% P2O5), artinya setiap 100 kg SP-36 terdapat 36 kg P2O5
KCl (60%K2O), artinya setiap 100 kg KCl terdapat 60 kg K2O

Langkah untuk menghitung kebutuhan pupuk tersebut adalah sebagai berikut:

Jawaban (1):
- Tentukan jumlah pupuk dalam bentuk Urea
Dengan kandungan Urea 45% N maka
dosis N = 90/45*100 = 200 kg Urea per hektar;
- Selanjutnya hitung kebutuhan pupuk untuk ukuran 7.5 m x 10 m
Kebutuhan Urea = (7.5*10)/10 000))*200 = 1.5 kg per petak.


Jawaban (3):
- SP-36 = 75/36*100 = 208.3 kg SP-36/ha;
untuk petak berukuran 7.5 m x 10 m dibutuhkan
SP-36 = (7.5*10)/10000)*208.3 = 1.56 kg

Jawaban (4):
- KCL = 60/60*100 = 100 kg KCl/ha;
untuk petak berukuran 7.5 m x 10 m dibutuhkan
KCl = (7.5*10)/10000)*100 = 0.75 kg


No comments:

Post a Comment